Rabu, 23 Mei 2012

TUGAS KULIAH TAUHID


TUGAS RESUM DARI BUKU ‘ KULIAH AQIDAH’
Tauhid berasal dari kata bahasa arab yaitu ahada yang artinya esa/ tunggal/ satu. Tauhid artinya mengesakan (mengesakan Allah-Tauhidullah). Ajaran Tauhid merupakan tema sentral aqidah dan iman. Oleh karena itu aqidah dan iman sering diidentikan dengan istilah tauhid.
Beberapa istilah lain yang semakna dengan tauhid diantaranya:
1.      ‘Aqidah
‘aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan-‘aqiidatan. ‘aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Kemudian ‘Aqidah berarti keyakinan (Al-Munawir,1984, hlm. 1023).
2.      Ushuluddin
Ushuluddin berasal dari kata ushul yang artinya dasar, pokok dan ad-din yang berarti agama. Tauhid disebut ushuluddin karena karena ajaran tauhid dan aqidah adalah pokok-pokok ajaran agama islam.
3.      Teologi
Teologi berasal dari kata Teo yang berarti Tuhan dan Logos yang artinya ilmu. Jadi, Teologi merupakan ilmu yang mempelajari Ketuhanan.
4.      Iman
Iman berasal dari kata amana ya’munu imaanan yang artinya kepercayaan/ keyakinan. Aspek keimanan ada 3 antara lain terdapat dalam definisi iman menurut ulama salaf(Imam Ahmad, Malik dan Syafi’i) yaitu
تَقْرِيْرٌ بِا للِّسَانِ وَتَصْدِيْقٌ بِا لْقَلْبِ وَ عَمَلٌ بِا لْأَرْكَانِ
“ suatu pengakuan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan diamalkan dengan perbuatan anggota tubuh.”
Iman yang mencakup ketiga aspek ini dinyatakan dalam surat Al Mukminun ayat 1-11.
5.      Fiqhul Akbar
Artinya fikih besar. Yaitu pahamyang secara mendalam/sungguh-sungguh memahami hakikat Tuhan. Istilah ini muncul berdasarkan pemahaman Tafaqquh fiddin yang diperintahkan Allah dalam surat At Taubah: 122. Kata akbar tersebut untuk membedakan pengertian fikih dalam masalah hukum.
Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan. Tingkatan keyakinan dari yang terendah meliputi Syak yaitu sama kuat antara membenarkan sesuatu atau menolaknya. Kemudian Dzan yaitu salah satu lebih kuat sedikit dari yang lain karena ada dalil yang menguatkannya. Ketiga: Ghalabatudz dzan artinya cenderung lebih menguetkan salah satu karena sudah meyakini dalil kebenarannya. Keyakinan yang tertinggi adalah tingkat Ilmu yang disebut dengan aqidah.
Ilmu dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Ilmu dharuri adalah ilmu yang ditangkap oleh indera dan tidak memerlukan dalil pembuktian. Misalnya, adanya pulpen yang sudah terlihat oleh mata.
2.      Ilmu nadzari adalah ilmu yang ditangkap oleh indera tapi memerlukan dalil pembuktian. Misalnya, ketiga sisi segitiga sama sisi mempunyai panjang yang sama, memerlukan dalil bagi orang belum mengetahui teori ini.
Selain itu juga ada ilmu badihiyah yaitu segala sesuatu yang kebenarannya memerlukan dalil pembuktian akan tetapi karena  sudah sangat umum dan mendarah daging maka, kebenaran itu tidak lagi memerlukan dalil pembuktian. Misalnya, dua pertiga lebih besar dari satu pertiga.
Dalam membuktikan wujud(ada-Nya) Allah adalah sesuatu yang bvadihiyah. Akan tetapi,Setiap manusia memiliki fitrah yaitu mengakui kebenaran(bertuhan), sedangkan indera untuk mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan wahyu sebagai pedoman dalam menentukan kebenaran.
Untuk membuktikan adanya Allah dengan dalil sifat/ teori/ qanun sebagai berikut
a.       Nidzam yaitu hukum keteraturan alam. Maksudnya alam semesta teratur karena ada pengaturnya yaitu Allah.
b.      Wujub artinya wajib. Adanya alam semesta mungkin dan tidak adanya juga mungkin. Tetapi penentu adanya alam semesta bersifat wajib adanya(wajibul wujub) yaitu Allah.
c.       ‘illat artinya sebab. Adanya sesuatu pasti ada sebabnya. Dan Allah yang menyebabkan bumi ini ada.
d.      Huduts artinya baru. Alam semesta adalah sesuatu yang hadits(baru, ada awalnya). Sesuatu yang hadits pasti nada yang mengadakan nya dan yang mengadakannya tidak mungkin sesuatu yang hadits pula tetapi haruslah yang qadim(terdahulu).
A.    Ruang Lingkup Tauhid
Tauhid dibagi menjadi 4 tingkatan/tahapan antara lain:
1.      Tauhid uluhiyyah berasal dari kata a-la-ha yang berarti tenteram, tenang, cinta dan sembah. Jadi tauhid uluhiyah adalah mengesakan Tuhan. Sebagaimana dalam surat Thaha: 14.
2.      Tauhid Rububiyah berasal dari kata Rabb yang artinya memelihara, memperbaiki, memimpin, mendidik dan mengembangkan. Jadi tauhid Rububiyah adalah mengimani Allah sebagai pemelihara, pelindung dan pemimpin. Sebagaimana surat Al-fatihah: 2 dan An-nas: 1.
3.      Tauhid Mulkiyah berasal dari kata malik yang artinya raja dam yang memiliki. Jadi tauhid mulkiyah yaitu meyakini Allah sebagai raja dari segala sesuatu yang dimilikinya. Sebagaimana dalam surat Al-fatihah: 4 dan An-nas: 2.
Jika kita meyakini Allah satu-satunya raja yang menguasai alam semesta maka kita minimal harus mengakui Allah adalah Waly(pemimpin), Hakim( penentu) dan Ghayah(Yang menjadi Tujuan).
4.      Tauhid ‘Amaliyah yaitu selain mengimani Allah sebagai Rabb, Illah dan Mulk juga harus ditunjukkan dengan perbuatan.
Dari beberapa dimensi tersebut berlaku 2 teori yaitu
a.       Dalil Talazum artinya kemestian. Artinya dari mengimani Tauhid Ulluhiyah berarti memiliki konsekuensi logis untuk mengimani semua tauhid yang lain.
b.      Dalil Tadhamun artinya cakupan. Maksudnya setiap orang yang sudah mengimani tauhid ‘amaliyah berarti sudah melalui tauhid-tauhid yang lain sebelumnya.
B.     Makna La ilaha illallah
La dari lafal La ilaha illallah adalah la linafilil jinsi yaitu huruf nafi yang menafikan segala macam jenis illah (tuhan). Illa adalah huruf istitsna (pengecualian) yang mengecualikan Allah dari segala jenis Tuhan yang dinafikan. Bentuk kalimat ini adalah manfi(negatif) lawan dari kata mutsbat(positif). Kata illa berfungsi untuk mengitsbatkan manfi. Hal ini bermaksud al hasru(membatasi) dan taukid(menguatkan).
Dengan demikian pengertian lafadz La ilaha illallah adalah sesungguhnya tiada Tuhan yang benar-benar berhak disebut Tuhan selain Allah SWT.
C.     Hal-hal yang membatalkan Syahadatain meliputi
1.      Bertawakal kepada selain Allah SWT.
2.      Tidak mensyukuri nikmat Allah(kufur nikmat)
3.      Beramal dengan tujuan selain Allah
4.      Memberikan hak penghalalan ataupun pengharaman(hak menentukan hukum syar’i) selain yang di tentukan Allah.
5.      Taat secara mutlak kepada selain Allah dan Rasulullah.
6.      Tidak menegakkan hukum Allah
7.      Membenci islam, sebagian ataupun seluruhnya.
8.      Lebih mencintai dunia daripada akhirat.
9.      Memperolokkan Al Quran dan sunah serta tidak mengimaninya
10.  Mengangkat orang-orang kafir dan munafik menjadi pemimpin
11.  Melakukan syirik kecil (ria).
D.    Syirik
Syirik dibagi menjadi 2 yaitu
1.      Syirik Akbar(besar)
Adalah menjadikan bagi Allah sekutu. Syirik akbar ini ada yang zahirun jalli( tampak nyata seperti menyembah berhala, matahari, bulandan benda-benda tertentu(taghut).
Selain itu njuga terdapat Bhatinun Khafi (tersembunyi) seperti berdoa kepada orang sudah meninggal. Syirik besar dosanya tidak dapat diampuni kecuali bertobat sebelum meninggal.
2.      Syirik Asghar(kecil)
Adalah semua perkataan dan perbuatan yang membawa sesorang kepada kemusyrikan. Contohnya seperti,
a.       Bersumpah dengtan selain Allah
b.      Menggunakan mantra, azimat dan sihir
c.       Mempercayai ramalan atau perbintangan
d.      Menyembelih/ sesembahan kepada selain Allah
e.       Bernadzar kepada selain Allah
f.       Melakukan ria yaitu melakukan perbuatan agar dipuji makhluk.

B. IMAN KEPADA MALAIKAT
a.       Makhluk ghaib
Makhluk ghaib adalah makhluk yang tidak dapat dijankau panca indera. Terdapat dua makna ghaib yaitu gaib mutlak ialah sesuatu yang tidak dapat dijangkau indera siapapun dan kapanpun. Dan ghaib nisbi ialah sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh orang yang jauh.
Untuk mengimani makhluk ghaib dapat menempuh dengan akhbar (melalui informasi dari sumber tertentu) dan bil-atsar(melalui bukti nyata yang menunjukan adanya.
b.      Malaikat
Kata ini berasal dari bentuk jamak malak(al-alukah) artinya arrisalah(pesan/ misi).
Malaikat ialah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu.
Malaikat dapat mewujudkan diri dalam berbagai bentuk. Malaikat tidak memiliki nafsu dan selalu memperhamakan diri kepada Allah dengan taat.
Malaikat sangat banayak jumlahnya tetapi hanya terdapat 10 malaikat yang wajib diimani oleh umat islam diantaranya,
1.      Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Nama lain jibril ialah ruhul qudus, ruhul amin, an-namus
2.      Mikail bertugas mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan alam. Seperti melepas angin, menurunkan hujan,dan lain-lain,
3.      Israfil bertugas meniup terompet di hari kiamat dan hari kabangkitan.
4.      Izrail bertugas mencabut nyawa makhluk.
5.      Raqib dan atid bertugas mencatat perbuatan baik dan buruk manusia.
6.      Dan malaikat-malikat yang lain.
Dengan meyakini adanya malaikat kita jadi merasa diawasi dan kita akan melakukan perbuatan yang sesuai dengan ajaran islam.
c.       Syaitan
Malaikat berusaha menggerakkan hati manusia untuk berbuat kebaikan sebaliknya syatan berusaha menggoda manusia untuk berbuat kejahatan.
Kata syaitan berasal dari kata satana artinya menjauh. Maksudnya menjauhnya diri syaitan dari kebenaran.
Jin berasal dari kata janna yang berarti bersembunyi yaitu bersembunyi dari pandangan manusia. Iblis berasal dari kata ablasa yang artinya putus asa. Dinamakan iblis karena mereka putus asa dari rahmat Allah.
Jin ada yang durhaka dan ada yang patuh kepada Allah swt.
Dua cara yang ditempu syitan untuk menggoda manusia diantaranya:
1.      Thadlil yaitu dengan jalan menyesatkan. Langkah yang ditempuh syaitan untuk merealisasikan tadhlil antara lain:
a.       Waswasah(bisikan, was-was)
b.      Nisyan(lupa)
c.       Tamani (angan-angan)
d.      Tazyin(memandang baik perbuatan maksiat)
e.       Wa’dun(janji palsu)
f.       Kaidun (tipu daya)
g.      Shaddun (hambatan)
h.      ‘Adawah(permusuhan)
2.      Takhwif yaitu cara yang ditempuh syetan dalam menggoda manusia dengan cara menakut-nakuti. Takut yang dimaksudkan adalah takut dalam menyatakan kebenaran, takut dalam menegakkan hukum Allah dan lain sebagainya.
C. IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Secara etimologis kata kitab adalah bentuk mashdar dari kataba artinya tulisan. Secara terminologis ialah kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Nabi dan rasulnya.
Kitab yang yang diturunkan oleh Allah yang wajib diimani ada 4 yaitu
a.       Kitab zabur diturunkan kepada nabi Daud
b.      Kitab taurot kepada nabi Musa AS
c.       Kitab injil diturunkan kepada nabi Isa as.
d.      Kitab Al Qur an diturunkan kepada nab Muhammad SAW.
Di samping menurunkan kitab Allah juga menurunkan shuhuf yang merupakan benytuk jama’ dari shahifah yang artinya lembaran. Dipakai sebelum kitab diturunkan. Shuhuf ini diturunkan kepada  Nabi Ibrahim as. dan Musa as. Dinyatakan dalam al Qur an surat Al A’la:18-19.
Kitab Allah sebagai wahyu yaitu kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya. Penurunan wahyu melalui malaikat jibril dengan dua cara: jibril datang membawa wahyu seperti gemerincing lonceng y6ang sangat keras. Dan dengan cara menampakan dirinya sebagai seorang lelaki. Al Quran ketika turun langsung dihafal oleh nabi dan para sahabat keudian ditulis sehingga keotentisannya terjaga
Pada zaman Abu bakar Al Quran dikumpulkan atas usualan sahabat Umar RA. Dan pada masa Utsman bahasa Al Quran diseragamkan sehingga disebut rasmul Utsmani.
Fungsi Al Quran terhadap kitab lain yaitu:
a.       Sebagai nasikh yaitu menghapus lafadz maupun hukum kitab terdahulu. Artinya kitab-kitab terdahulu sudah tidak berlaku lagi.
b.      Sebagai Muhaimin yaitu Al Quran sebagai pengujian atau korektor terhadap kebenaran kitab-kitab sebelumnya.
c.       Sebagai Tashdiq yaitu Al Quran menguatkan kebenaran kitab-kitab Allah sebelumnya.
D. IMAN KEPADA NABI DAN RASUL
Secara etimologi nabi berasal dari kata naba artinya ditinggikan, berita. Dalam hal ini nabi ditinggikan derajatnya oleh Allah dengan memberinya wahyu(berita). Sedangkan rasul berasal dari kata arsala yang artinya mengutus dan rasul berarti diutus. Dalam hal ini rasul diutus untuk menyampaikan pesan(risalah). Nabi tidak berkewajiban menyampaikan wahyu kepada orang lain sedangkan rasul berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterimanya. Nabi juga manusia biasa yang mengalami kesedihan, sakit dsb.
Sifat-sifat yang wajib bagi rasul ada 4 yaitu
1.      As-sidqu artinya seorang rasul selalu berkata benar dalam keadaan bagaimanapun.
2.      Al- amanah (dipercaya) artinya seorang rasul selalu dapat menunaikan amanah.
3.      Tabligh yaitu menyampakan risalah kepada umat manusia
4.      Fatonah yaitu seorang rasul memiliki tingat kecerdasan dan kebijaksanaan yang tinggi.
Selain itu menurut Abu Bakar Al Jazairy sifat seorang nabi yang tidak dapat di usahakan yaitu hak atau ketentuan Allah (muahalatun nubuwah) ada 3 kriteria:
1.      Al mitsliyah (keteladanan) yaitu seorang nabi harus merupakan pribadi yang terpuji dan mulia.
2.      Ashrofun nasab(keturunan yang mulia) yaitu mulia dalam budi dan terjauh dari sesuatu yang merendahkan martabat dan kemanusiaan.
3.      ‘amiluz zaman yaitu kehadiran seorang naabi memang dibutuhkan masyarakat untuk mengisi kekosongan rohani mereka.
Visi seorang nabi ialah menegakkan kalimatullah. Dan misinya ialah basyiron wa nadziron yaitu memberi kabar gembira bagi manusia yang berbuat baik dalam hidupnya dan memberi kabar buruk bagi orang yang dalam hidupnya berbuat kejahatan.
 Kita mengimani nabi yang berjumlah 25 yang disebut di Al Quran secara tafsili. Sedangkan mengimani nabi selain yang berjumlah 25 tersebut secara ijmali. Jumlah Nabi dan rasul sangat banyak akan tetapi yang wajib diketahui berjumlah 25:


1.      Adam
2.      Idris
3.      Nuh
4.      Hud
5.      Shaleh
6.      Ibrahim
7.      Ismail
8.      Ishaq
9.      Ya’qub
10.  Yusuf
11.  Luth
12.  Ayyub
13.  Syuaib
14.  Musa
15.  Harun
16.  zulkifli
17.  daud
18.  sulaiman
19.  ilyas
20.  ilyasa’
21.  yunus
22.  zakaria
23.  yahya
24.  isa
25.  muhammad saw



Rasul-rasul ulul azmi
Rasul-rasul ulul azmi adalah  rasul yang paling banyak mendapat tantangan , penderitaan, tetapi mereka teguh, tabah, sabar dan terus berjuang hingga tugas yang diberikan oleh Allah berhasil ditunaikan. Ada lima rasul-rasul Ulul ‘Azmi yaitu nabi Muhammad, Nuh, Musa, Ibrahim dan Isa as.
Ada 5 bentuk keimanan kepada nabi muhammad saw yaitu:
1.      Mengakui kebenaran nabi muhammad sebagai utusan Allah dengan syahadatain.
2.      Meyakini kebenaran ajarannya
3.      Mengikuti dan mengamalkan ajaran yang disampaikan
4.      Menyebarluaskan ajaran yang disampaikan(dakwah).
5.      Meyakini dan membenarkan nabi muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
E.     IMAN KEPADA HARI AKHIR
Termasuk beriman kepada hari akhir, adalah beriman dengan semua yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya tentang apa yang akan terjadi setelah kematian, seperti, goncangan dan kedahsyatan hari kiamat, shirat (titian), timbangan dan perhitungan amal, pembagian catatan amal manusia; ada yang menerima dengan tangan kanannya dan ada yang menerima dengan tangan kiri atau dari belakang punggungnya. Begitu pula beriman dengan telaga yang akan diberikan kepada nabi Muhammad saw, beriman dengan surga dan neraka, beriman bahwa orang-orang yang beriman akan melihat Allah dan bahwa Allah akan berbicara dengan mereka, dan beriman dengan hal-hal lain yang dijelaskan di dalam al-Qur'an dan as-Sunah yang sahih. Semua hal tersebut wajib diimani dan dipercayai seperti apa yang dijelaskan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Proses terjadinya Hari Akhir melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1.      Alam kubur (barzakh) yaitu tempat penantian bagi orang yang sudah meninggal dan sebagai batas antara alam dunia dan alam akhirat. Tempat terjadinya fitnah kubur, siksa dan kenikmatannya.
2.      Kiamat adalah suatu yang pasti terjadi tetapi tidak seorangpun yang mengetahui kapan peristiwa itu terjadi. Tapi ada beberapa tanda kiamat yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw.
Tanda kiamat ada dua yaitu kiamat sughra dan kiamat kubro. Tanda kiamat sughra antara lain:
a.       Jumlah laki-laki lebih banyak daripada wanita.
b.      Banyak anak yang durhaka kepada orangtuanya khususnya ibu.
c.       Lenyapnya ilmu pengetahuan, banyak perzinahan yang terang-terangan dan banyak peminum khamr
d.      Hari-hari terasa sangat pendek.
Sedangkan kiamat besar ditandai dengan beberapa peristiwa antara lain:
a.       Muncul Dajjal
b.      Keluarnya asap(dukhan)
c.       Keluarnya binatang sejenis binatang yang aneh dsb
3.      Kebangkitan yaitu hari dimana israfil meniup terompet/sangkakala.
4.      Berkumpul di padang masyar
5.      Perhitungan dan penimbangan
6.      pembalasan
F.      IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Menurut bahasa  Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan arti Qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran, ketentuan. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
Atau secara sederhana, qada dapat diartikan sebagai ketetapan Allah yang telah ditetapkan tetapi tidak kita ketahui.  Sedangkan qadar ialah ketetapan Allah yang telah terbukti dan diketahui sudah terjadi. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya.Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 
Dengan demikian yang dimaksud dengan qada dan qadar atau takdir adalah ketentuan atau ketetapan Allah menurut ukuran atau norma tertentu. Dan untuk memperjelas pengertian qadha dan qadar, berikut ini dikemukakan contoh. Saat ini Abdul latif jatuh dari sepeda motor. Sebelum Abdul latif lahir, bahkan sejak zaman azali Allah telah menetapkan, bahwa seorang anak bernama Abdul latif akan jatuh dari sepeda motor.
Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam :
1.      Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian. Dalam hal ini Allah berfirman:
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Q.S Ar-Ra’d ayat 11)
2.      Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan sebagainya.

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa akidah Islam yang terangkum dalam Rukun Iman merupakan landasan bagi setiap umat Islam dalam mempelajari dan mengimplementasikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.  Selain itu, penerapan akidah yang baik dan benar dapat mendatangkan manfaat bagi kita, misalnya memberikan ketenteraman jiwa, mewujudkan kehidupan yang baik, melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen serta dapat meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar